Selasa, 08 Maret 2016

Pelantikan Pramuka 2016



Pelantikan Pramuka
                 Pada hari Sabtu, 27 Februari 2016 kami siswa-siswi SMP Labschool Jakarta akan melaksanakan pelantikan anggota baru pasukan penggalang ramu. Pelantikan ini akan dilaksanakan di Studio Alam TVRI Depok.
                Pagi hari sekitar jam 6, siswa-siswa Labschool sudah bersiap-siap untuk melaksanakan kegiatan ini. Dengan memakai baju pramuka lengkap dan membawa perlengkapan seperti tongkat pramuka , bendera semaphore, dll. Setelah itu, kami melaksanakan APEL keberangkatan di Hall Masjid, dan berbaris sesuai regu. Setelah APEL selesai, ditentukanlah tronton yang akan kami gunakan untuk pergi ke tujuan. Untuk regu saya sendiri, Regu Flamboyan, akan menaiki tronton 4 bersama tiga regu lain. Diantaranya adalah Regu Edelweiss dan Regu Lavender. Setelah dibagi tronton, kami dipersilahkan untuk masuk ke tronton masing-masing. Kemudian, kami memulai perjalanan kami.
                Keadaan lalu lintas di Tol Jagorawi lumayan lancar, namun sayangnya saat kami memasuki Kota Depok, lalu lintas sudah mulai padat. Sambil menunggu sampai, kami bernyanyi dan bercanda. Tak terasa, kami sudah tiba di tempat tujuan, yaitu  Studio Alam TVRI Depok. Sesampainya kami disana, kami diturunkan dari tronton lalu berbariskan di lapangan. Setelah baris per regu, para ketua regu dipanggil untuk diberi informasi tentang apa yang akan dilakukan disini.
                Saat para ketua regu selesai berkumpul, kami diberikan selebaran kertas berisi soal-soal yang harus dikerjakan. Soalnya terdiri dari kode kehormatan, lambang pramuka, dan tanda-tanda yang ada di baju pramuka penggalang. Setelah kertasnya  dikumpulkan, kami akan diberangkatkan sesuai dengan urutan yang pertama kali mengumpulkan. Setelah beberapa regu berangkat, akhirnya regu saya berangkat. Tempat tujuan kita adalah Pos 1. Dengan mengikuti petunjuk arah, kami akhirnya menemukan pos 1.
                Di pos 1 sudah ada beberapa regu yang melaksanakan tes. Akhirnya tiba giliran kami. Setelah ketua regu melapor, kami diberi pertanyaan tentang kode kehormatan dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kami selesai melaksanakan tes di pos 1 dan ditandatangani , kami sudah bisa pergi ke pos 2.
                Di pos 2, kami akan dites tentang sandi semaphore.  Tes ini dilakukan per 4 regu. Regu saya bersama-sama melaksanakan tes ini dengan Regu Cendrawasih, Regu Asoka, dan Regu Buaya. Regu yang pertama kali menjawab soal yang diberikan oleh kakak pembina boleh pergi ke pos selanjutnya. Regu yang pertama kali pergi ke pos selanjutnya adalah regu cendrawasih, kedua adalah regu flamboyan. Setelah ditandatangani , kami melanjutkan perjalanan.
                Di pos 3, kami disuruh untuk membuat tandu dari dua tongkat dan tali pramuka dengan simpul jangkar dan pangkal. Setelah itu, kami melanjutkan ke pos 4 untuk mengangkat salah satu dari anggota regu kami dengan tandu yang baru kita buat. Namun hal ini tidak mudah karena ada rintangan yang harus kita lewati. Untungnya redu kami berhasil, sehingga kami diperbolehkan  istirahat.
                Setelah itu, kami kembai ke lapangan. Di lapangan, kita melakukan tes baris-berbaris. Setelah itu kami diberi kertas soal tentang sandi-sandi. Sandi yang ada di soal adalah sandi morse, sandi kotak, sandi merah putih, sandi AND. Kami juga harus menuliskan syair  lagu hymne pramuka. Setelah itu, kita mengumpulkan kertasnya beserta SKU dan diperbolehkan  ishoma. Setelah ishoma, kami menggelar tikar per regu dan makan siang. Setelah selesai, kami membereskan tempat, lalu bersiap-siap untuk persiapan upacara pelantikan.
                Persiapan upacara pelantikan dimulai dengan membereskan barisan, latihan kesiapan peserta pelantikan, pembacaan dasa darma, pelantikan, menyanyikan hymne pramuka, dan doa. Setelah itu, dimulailah upacara pelantikan yang sudah ditunggu-tunggu.  Pemimpin upacara adalah Akmal, dan MC-nya adalah Khaira. Saat upacara dimulai, keadaannya tertib. Setelah pembacaan dasa darma, perwakilan dari peserta laki-laki dan peserta perempuan maju untuk diberikan nomor gudep oleh Pak Ali. Di saat yang sama, seluruh peserta juga mengenakan nomor gudep yang sudah dibagikan. Setelah amanat pembina upacara dan doa, kami diperbolehkan duduk dan minum. Kemudian, ada penampilan tim semaphore Labschool. Dengan begitu, berakhirlah kegiatan upacara pelantikan ini.
                Setelah dibubarkan, kami diperbolehkan naik tronton dan bersiap-siap pulang ke Jakarta. Di dalam perjalanan, banyak siswa yang sudah tertidur karena sudah lelah. Tak terasa, kami sudah sampai di Jakarta. Setelah turun dari tronton dan mengambil barang, kami sudah boleh pulang  ke rumah masing-masing dan beristirahat. Demikianlah kegiatan pelantikan pramuka SMP Labschool.

Senin, 07 Maret 2016

Pengalaman SAKSI 2016



SAKSI 2016
           
Pada tanggal 5-7 Februari 2016, saya mengikuti kegiatan SAKSI. SAKSI merupakan singkatan dari Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia. Kegiatan ini sudah sering dilakukan oleh SMP Labschool. Kini pada tahun 2016 merupakan giliran angkatan saya yang melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan SAKSI tahun ini akan dilaksanakan di Dodik Latpur, Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat. Pada kegiatan ini, siswa-siswi tidak akan dibimbing oleh guru, namun kita akan dibimbing oleh tentara yang ada di sana.

            Pagi hari pada hari Jum’at tanggal 5 Februari, siswa-siswi SMP Labschool Jakarta sudah sibuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan SAKSI. Dengan mememakai baju pramuka dan membawa tas yang berat. Kami berbaris sesuai kelompok yang telah ditentukan, lalu mengikuti kegiatan APEL. Setelah kegiatan APEL selesai, kami menaiki tronton yang akan membawa kami ke tempat tujuan. Pembagian tronton dilakukan berdasarkan kelas, jadi kami dapat berbincang-bincang dengan teman dekat.

            Perjalanan dari Jakarta-Bogor lumayan lancar. Namun, saat kita mulai memasuki daerah Taman Yasmin, keadaan lalu lintas sudah lumayan padat. Memang Taman Yasmin adalah daerah yang lumayan padat di Bogor. Akibatnya, kami tiba di Gunung Bunder agak telat dari waktu yang sudah direncanakan. Saat kami turun dari tronton, kami dapat merasakan hawa dinginnya Gunung Bunder. Jalan dari tronton ke lapangan menurun, menguntungkan kami yang membawa tas yang banyak dan berat. Sesampainya kami di lapangan, kami disuruh berbaris sesuai tinggi badan.

            Setelah APEL selesai, kami disuruh masuk ke barak masing-masing. Disana ada empat barak, dua barak putri dan dua barak putra. Kami disuruh menaruh barang-barang kami, lalu melaksanakan makan siang. Awalnya kami akan melakukan makan komando, namun karena diluar hujan, kami tidak jadi melakukannya dan akhirnya kami makan di barak. Setelah makan siang, kami bersiap-siap untuk shalat dzuhur. Setelah shalat dzuhur, kami pergi ke aula untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan oleh Sioux.

            Perjalanan dari barak ke aula sangat melelahkan, karena kondisi jalanan yang menanjak. Begitu kami sampai, orang-orang dari Sioux sudah menunggu kami. Tak lama, mereka langsung memulai penjelasan materi. Yang dibahas oleh Sioux adalah pengenalan hewan melata dan penanggulangan bisa ular. Acara berlangsung lancar, dan sepertinya beberapa siswa Labschool tertarik tentang apa yang dijelaskan.

            Setelah penyampaian materi oleh Sioux selesai, kami menyaksikan parade busana daerah. Pakaian daerah yang dipamerkan sangat beragam, ada yang dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan masih banyak lagi.  Parade ini sangat menghibur, tak hanya karena pakaiannya yang unik, kakak-kakak osis dan guru-guru yang lucu tak kalah menghibur.

            Setelah itu, kami istirahat, lalu makan, lalu kembali ke aula untuk menjalankan ibadah shalat maghrib. Setelah shalat maghrib, kami diajari beberapa lagu-lagu dan yel-yel oleh instruktur TNI kami. Setelah itu, kami mendapat materi tentang teori kepemimpinan kedisiplinan oleh TNI. Sebenarnya materi yang diberikan cukup menarik, namun sayangnya materi ini diberikan pada malam hari, sehingga kami sudah lelah dan menjadi cepat mengantuk.

            Materi berakhir saat jam menunjukkan jam 10. Kami dipersilahkan turun ke barak, dan diberikan susu untuk diminum. Sesampainya di barak, kami menggelar tikar dan sleeping bag, mengistirahatkan diri untuk esok hari.

            Pagi hari tanggal 6 Februari, kami sudah dibangunkan jam empat untuk melaksanakan shalat subuh. Sesudah melaksanakan shalat subuh dan ceramah, kami dipanggil untuk melaksanakan senam pagi. Setelah senam pagi, kami bersiap-siap untuk sarapan. Sarapan kali ini dilakukan dengan cara makan komando, sehingga kami harus makan dengan cepat. Setelah makan, kami bersiap-siap untuk melaksanakan outbound.

            Dengan memakai baju SAKSI 2016, kami pergi menuju ke lapangan utama. Disana kami melakukan pemanasan. Setelah melakukan pemanasan, kami dipisahkan sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan. Setiap  kelompok akan menjalani rintangan yang berbeda. Untuk kelompok saya, rintangan yang pertama kali kami lakukan adalah melempar kapak dan pisau. Kegiatan ini cukup menarik, walaupun pada akhirnya siswa yang melempar sesuai dengan target hanya sedikit.
            Rintangan kedua yang kami lakukan adalah merayap diatas tali tambang. Cara melakukannya cukup susah, dan membuat badan sakit. Rintangan yang selanjutnya akan kami lakukan adalah flying fox dan turun tebing. Namun sayangnya karena waktu habis, kami harus menyudahi kegiatan outbound ini walaupun belum mencoba semua rintangan.

            Kami dibariskan di lapangan, dan menjalankan lomba perkelompok. Lomba yang dilaksanakan adalah lomba merayap. Kelompok yang sampai ke finish terlebih dulu adalah pemenangnya. Semua kelompok bekerja keras untuk menjadi pemenang.
           
            Setelah itu kami disuruh berbaris sesuai kelompok, lalu tiarap. Saat kami tiarap, kami diberi renungan tentang orang tua dan guru-guru. Banyak dari kami yang menitikkan air mata. Setelah itu kami membaca ikrar, lalu kami disuruh berlutut, dan dilantik menjadi peserta oleh KP kami. Setelah itu, kami dipersilahkan beristirahat. Ada juga siswa yang bertemu dengan orang tuanya. Setelah beristirahat, kami mempersiapkan diri untuk hiking ke Curug Pangeran. Namun sayangnya, saya sedang sakit sehingga saya tidak bisa ikut kesana.

            Setelah teman-teman pulang dari curug, kami mandi lalu bersiap-siap untuk naik ke aula untuk melaksanakan pentas seni. Pentas seni yang dilakukan ini penampilnya adalah kami sendiri, jadi banyak yang harus dipersiapkan. Yang dipentaskan disini sangat beragam, ada battle dance, fashion show, stand-up comedy, gombal, menyanyi, dan masih banyak lagi. Walaupun sudah larut, kami tetap segar menontonnya.

            Di akhir PenSi, kakak-kakak osis menyanyikan lagu untuk dua anggota osis yang akan turun jabatan, hingga membuat suasana jadi sedih. Setelah penampilan spesial dari osis selesai, kami diperbolehkan turun ke barak dan tidur.

            Akhirnya, hari terakhir kami di Gunung Bunder. Seperti kemarin, kami dibangunkan jam empat dan melaksanakan shalat subuh. Setelah itu, kami mengemas barang-barang kami dan mandi. Setelah itu kami sarapan. Dengan memakai baju angkatan dan membawa barang-barang kami, kami naik ke lapangan utama untuk mengambil foto per kelas. Setelah sesi foto, kami naik ke tronton.

            Keadaan lalu lintas saat kami pulang sangat padat. Memang pada hari minggu, biasanya Bogor macet. Setelah bersusah payah keluar dari kemacetan, akhirnya jalanan mulai lancar ketika kami sudah keluar dari Bogor. Alhamdulillah, jalanan sangat lancar. Kami pun tiba di Labschool dengan selamat, walaupun waktu tiba kami terlambat dari yang sudah diperkirakan. Kami disambut dengan orang tua kami, lalu kami pulang ke rumah masing-masing.

            . Walaupun kegiatan ini melelahkan, setidaknya ada hikmah yang dapat kami petik Setelah kegiatan SAKSI, saya menjadi lebih disiplin dan menjalankan tugas dengan baik.